Banyaknya Korban Nepal Bukan Disebabkan Karena Gempanya, Tapi Ini Masalahnya

Gempa bumi dahsyat di Kota Kathmandu, Nepal telah lama ditakuti oleh para ilmuwan. Sebab gempa Nepal yang terjadi pada 1934 menewaskan 8.500 orang.

Kepala Ilmu Bumi Universitas Cambridge, James Jackson mengatakan, gempa yang terjadi di Kathmandu itu telah lama ditakuti, tak hanya karena gempa tektonik yang disebabkan patahan lempeng bumi, tetapi juga kondisi konstruksi wilayahnya.

Karena itu, kata Jacson, banyaknya korban jiwa di Nepal sejatinya bukan karena gempa, namun karena manusiannya sendiri. “Yang membunuh manusia bukan gempanya, melainkan bangunannya,” tuturnya seperti dikutip The Times of India, Minggu (26/04/2015).

Gempa di Nepal, kata Jackson, salah satu faktornya karena kebudayaan di wilayah tersebut dimana hukum waris lokal membagi rumah secara rata kepada anak cucunya sehingga membuat konstruksi rumah reyot karena membutuhkan banyak ruang. “Konstruksi di Kathmandu mengerikan,” pungkasnya.

Selain itu, polusi dan kemiskinan juga menjadi faktor memperparah dampak gempa Nepal.

“Jika Anda tinggal di Lembah Kathmandu, Anda akan memiliki prioritas lain. Kualitas udara, air, polusi, lalu lintas dan kemiskinan menjadi ancaman mendesak tiap harinya dibandingkan harus mengkhawatirkan gempa yang akan terjadi di masa datang,” jelas Jackson.

Seperti diberitakan sebelumnya, Jumlah korban tewas akibat gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,9 richer yang mengguncang Nepal, Sabtu (25/04/2015) terus bertambah. Terakhir dilaporkan, jumlah korban meninggal telah mencapai 2.300 jiwa.

Jumlah tersebut dipastikan akan bertambah lagi menginggat sampai saat ini banyak korban yang belum dibisa dievakuasi.

Sementara itu, para penduduk dilaporkan mengungsi untuk menghindari rubuhnya berbagai bangunan. Gempa yang terjadi kemarin tercatat sebagai yang terburuk dalam 80 tahun terakhir.

Saat ini, di sejumlah rumah sakit para petugas juga terpaksa merawat para pasien di tenda-tenda untuk menghindari ambruknya gedung.@ridwan_LICOM/The Times of India
-lensaindonesia-

Leave a comment